Rabu, 07 September 2016

Sahabat Dalam Ketaatan

SAHABAT DALAM KETAATAN

Kita tak lahir di tempat yg sama
bahkan hidup kita pun jauh berbeda
sikap, sifat, gaya, cara kita tersendiri
benci, murka, marah, duka pun tersendiri

Tapi kita disatukan impian yg sama
diperjalankan dengan langkah tak beda
digandengkan dengan cita-cita tak ternilai
diikat dengan harga yg takkan terbeli

Kerap kali kita berbeda pendapat dan berselisih
bagiku aku benar, bagimu kamu lebih benar
bagiku kamu salah, bagimu aku lebih salah
begitulah kisah kita diuji, apakah karena Allah?

Berteman memang tak mudah, karena harus memahami
berteman memang tak gampang, ada pengorbanan disana
terkadang aku berpikir haruskah sendiri berjalan
seringkali aku tak tahan, mungkin lebih baik sendiri

Menempuh perjalanan ini sendiri, selesai lebih lekas
tak perlu memikirkan siapapun, selain diri sendiri
tak usah sakit hati, sebab tak dihiraukan dan dimengerti
tapi itukah yg sebenarnya aku inginkan?

Tidak, proses itulah sebenarnya harta, bukan hasil
Sebab semua siap dengan hasil, tapi tidak dengan proses
Kita bisa lebih cepat sendiri, tapi tidak akan jauh
Canda, tawa, ceria, duka, lara yg dibagi, itulah arti

Aku ditanya tentang arti engkau bagiku, aku pun tak tahu
Yang jelas bersamamu aku malu bermaksiat, aku jauh dari dosa
Dengan amalan dan tutur lisanmu aku lebih mudah mengingat Allah
Itulah arti engkau bagiku, sahabat dalam ketaaatan

Saat manusia di dalam kebingungan, saat kita semua dikumpulkan
Senantiasa berharap engkau dan aku dipanggil Allah Ar-Rahman
Diteduhkan kita dengan naungan-Nya, dilegakan kita dengan wajah-Nya
Dan dikatakan pada kita, dengan suara-Nya yang sudah kita duga “Dimanakah orang-orang yg saling mengasihi karena keagungan-Ku?”
“Masuklah surga, engkau dan sahabat yg engkau cintai karena Aku”
“Dan yang lebih mencintai saudaranya, akan mendapatkan tempat lebih tinggi
Dan saat itu, kau dan aku, kita, akan bersyukur, telah mencinta karena-Nya

Uhibbukum fillah, duhai saudaraku, sungguh aku mencintai kalian semua karena Allah.

(Copas)